Search

Thursday, March 7, 2013

Nabi Saw: Ketahuilah, Surat Al-Lail Diturunkan Kepada Ali!


Hari itu, setelah menunaikan shalat Ashar, seorang lelaki mendekati Imam Ali as dan berkata, "Wahai Ali! Ada yang ingin saya sampaikan kepadamu dan saya berharap engkau sudi memenuhinya."

Imam Ali as melihatnya dan berkata, "Katakan apa yang engkau mau."

Lelaki menjelaskan, "Tetangga dekat rumah saya memiliki pohon kurma di rumahnya. Waktu itu ada angin kencang dan burung, lalu buah kurmanya terjatuh di halaman rumah kami. Saya dan anak-anak memungutnya dan memakannya. Suatu hari saya mendatanginya dan meminta agar ia menghalalkan kurma yang kami makan, tapi ia tidak rela. Sudikah engkau menjadi perantara antara kami dengannya untuk mendapatkan kehalalan dari kurma yang kami makan itu?"

Imam Ali as tidak pernah menolak untuk melakukan perbuatan baik. Tanpa banyak berpikir, beliau langsung mengikuti lelaki itu dan menemui pemilik pohon kurma. Ketika Imam Ali as melihat pemilik pohon kurma, beliau berkata, "Sudikah anda merelakan tetanggamu yang telah memakan buah kurma yang terjatuh? Semoga Allah Swt juga rela kepadamu."

Tetangga lelaki itu menolak permintaan Imam Ali as. Tapi Imam Ali as tidak berputus asa. Untuk kedua kalinya beliau mengulangi permintaan yang sama. Tapi pria itu tetap menolak. Untuk yang ketiga kalinya, Imam Ali as berkata, "Bila engkau merelakan tetanggamu, Demi Allah, saya akan menjadi jaminan dari Rasulullah Saw bahwa Allah Swt akan menganugerahimu sebuah kebun di surga."

Aneh, orang itu tidak menerimanya!

Imam Ali as kembali berkata, "Apakah engkau mau menukar rumahmu dengan satu dari kebun milikku?"

Pria itu menjawab, "Iya, saya mau menukar rumahku dengan kebunmu."

Imam Ali as memandang lelaki yang memintanya sebagai perantara guna menyelesaikan masalahnya dan berkata, "Sejak saat ini, rumah ini juga menjadi milikmu. Allah Swt memberkatimu dan rumah ini halal bagimu."

Keesokan harinya, setelah menunaikan shalat Subuh di masjid, Nabi Muhammad Saw menghadap para jamaah shalat dan berkata, "Tadi malam, siapa di antara kalian yang melakuan perbuatan baik?"

Karena tidak ada yang menjawab, Nabi Saw kembali berkata, "Kalian akan mengucapkannya, atau aku yang mengatakan?"

Ali as berkata, "Wahai Rasulullah! Silahkan anda yang mengatakan."

Nabi Muhammad Saw berkata, "Saat ini Jibril mendatangi aku dan berkata, ‘Tadi malam Ali melakukan perbuatan baik.' Saya bertanya kepadanya, ‘Apa yang dilakukannya?' Sebagai jawabannya, Jibril membawakan surat al-Lail kepadaku."

Setelah itu Nabi Saw berkata, "Wahai Ali! Engkau membenarkan surga dan mengganti kebunmu dengan rumah dan memberikan rumah itu kepada lelaki itu?"

Dengan wajah gembira Imam Ali as berkata, "Benar, wahai Rasulullah!"

Nabi Saw Bersabda, "Ketahuilah bahwa surat al-Lail diturunkan dengan sebab perbuatan baik yang engkau lakukan."

Setelah itu Nabi Saw mencium dahi Ali as dan berkata, "Saya adalah saudaramu dan engkau adalah saudaraku."

Sumber: Sad Pand va Hekayat; Imam Ali as

Pahala Menamam Pohon

Kesempurnaan Islam menjadi daya tarik tersendiri. Dengan kata lain, segala sesuatu yang bernilai pasti mendapat perhatian dari agama langit iniPohon menjadi simbol kesejahteraan, parameter kesuburan dan manifestasi kehidupan. Pohon menyebabkan udara menjadi segar dan manusia bisa lebih dekat dengan alam. Itulah mengapa pohon merupakan satu dari anugerah dan nikmat Allah Swt di akhirat, dimana pohon menjadi ciri khas surga seperti yang telah disebutkan dalam banyak ayat dan riwayat.

Sekaitan dengan menanam pohon, Rasulullah Saw mewasiatkan, "Bila tiba Hari Kiamat dan di tanganmu ada sebuah tunas pohon, maka sebisa mungkin jangan berdiri terlebih dahulu sehingga tunas itu ditanamnya."(1)
Ketika beliau ditanya tentang pahala menanam pohon, Nabi Saw bersabda, "Tidak seorang muslim yang menebar bibit atau menanam tunas dan hasil dari bibit dan tunas itu dapat dimanfaatkan oleh burung, manusia dan hewan memamah biak, kecuali perbuatannya itu terhitung sedekah."(2)bi

Di tempat lain Rasulullah Saw bersabda, "Tidak ada orang yang menanam pohon, kecuali Allah Swt menuliskan pahala untuknya seukuran buah dari pohon itu."(3)

Nabi Muhammad Saw bersabda, "Barangsiapa yang menanam pohon dan sabar menjaga dan merawatnya, sehingga memunculkan buah, maka setiap kali buah yang dimakan akan dihitung oleh Allah Swt sebagai sedekah untuknya."(4)

Catatan:
1. Kanz al-Ummal, 9056, Muntakhab Mizan al-Hikmah, 290.
2. Kanz al-Ummal, 9051, Muntakhab Mizan al-Hikmah, 290.
3. Kanz al-Ummal, 9075, Muntakhab Mizan al-Hikmah, 290.
4. Kanz al-Ummal, 9081, Muntakhab Mizan al-Hikmah, 290.

Sumber: ISNA