Menurut Kantor Berita ABNA, Ayatullah al Uzhma Shafi
Ghulpaghani dalam pertemuannya dengan sejumlah pengajar dan pelajar Hauzah
Ilmiyah Qom Republik Islam Iran menyikapi beberapa kejadian penting yang
terjadi akhir-akhir ini berkata,"Mengapa kita semua diam dan bungkam dalam
menghadapi beberapa pelanggaran syar'i yang terjadi belakangan ini? Apakah
nasehat sudah tidak memiliki tempat lagi? Apakah bisa diterima pengakuan bahwa
kita berada di jalan imam Zaman afs atau mengakui al-Qur'an sebagai pedoman
hidup namun ketika berhadapan dengan segala kemudharatan dan kemaksiatan malah
berpangku tangan saja?."
"Kewajiban
setiap yang mengaku sebagai pengikut Ahlul Bait ketika berhadapan dengan
pelanggaran syar'i yang terjadi belakangan ini adalah menentangnya sesuai
dengan kesanggupannya." Lanjutnya.
"Amar
ma'ruf dan nahi mungkar adalah kewajiban bagi setiap muslim. Kewajiban
media-media informasi Negara, media-media cetak, situs-situs adalah
menyampaikan kebenaran dan mencegah kemungkaran. Dan yang terpenting dari itu
adalah memperkenalkan kepada masyarakat akan kewajibannya beramar ma'ruf dan
nahi mungkar." Tambahnya lagi.
Menyikapi
persiapan masyarakat umum dalam menyambut tahun baru Iran, ulama marja taklid
tersebut kemudian melanjutkan ceramahnya, "Apakah perayaan-perayaan yang
disertai dengan musik dan nyanyian-nyanyian itu tidak menyalahi aturan agama?
Allah menjadi saksi, bahwa saya sangat sedih dan kecewa melihat semua kenyataan
ini. Berapa banyak harta baitul mal yang dihabiskan hanya untuk melecehkan
hukum Islam. Di Negara ini tidak sedikit yang masih hidup dalam kemiskinan dan
memiliki kesulitan hidup, mengapa semua harus dihambur-hamburkan hanya untuk
sebuah perayaan memasuki tahun baru?."
"Negara
ini tegak dan berdiri di atas genangan darah para syuhada, jangan sia-siakan
pengorbanan mereka dengan membiarkan acara-acara yang bertentangan dengan
syariat merajalela dan melemahkan semangat keislaman masyarakat Negara ini.
Kita semua hari ini berhadapan dengan arwah suci para syuhada dan akan
bertanggungjawab pada mereka. Kita harus siap menjawab tuntutan mereka."
Tegasnya.
"Insya
Allah, bangsa besar Iran dengan persatuan di bawah bendera yang sama, serta
berpegang teguh pada ajaran-ajaran al-Qur'an dan Ahlul Bait as akan senantiasa
berada pada kegemilangan dan kemuliaan, yang dengan itu mampu melaksanakan
setiap kewajiban syar'i sehingga mendapat keridhaan dan menyenangkan hati Imam
Zaman afs." Harap guru besar Hauzah Ilmiyah Qom tersebut.