Search

Sunday, December 30, 2012

Para Perwira Militer Saudi Arabia Dijebloskan Dalam Penjara


Saudi budak ASSejumlah petugas keamanan dari angkatan bersenjata Arab Saudi dilaporkan ditahan dan dimasukkan penjara oleh Kementerian Interior.

Menurut Kantor Berita Saudi Jazeeratalarab, Letnan Kolonel Percontohan, Farhan al-Shahri, Letnan Pilot, Abdullah al-Raees, Petugas Percontohan, Khaled al-Naaman dan Letnan Ahmed al-Ghavian adalah nama-nama perwira yang ditahan.

Sa'ad al-Ghahtan, manajer di kementerian transportasi, juga dilaporkan akan dipenjara oleh kementerian dalam negeri.

Namun Kantor berita itu tidak memberikan alasan detil di balik penangkapan mereka.

Selain itu ini Jazeeratalarab juga merilis nama 15 tahanan yang tewas di bawah penyiksaan kerajaan, termasuk Jamal Sa'ad al-Ghasibi, yang bekerja di al-Islah TV dalam program membantu orang miskin di daerah al-Ehsa daerah, Provinsi Timur kerajaan tersebut.

Sementara para aktivis Saudi mengatakan ebih dari 30.000 tahanan politik, sebagian besar tahanan politik di penjara-penjara di seluruh kerajaan.

Sebagian besar aktivis politik yang ditahan oleh pemerintah dan dijebloskan ke dalam penjara tanpa melalui proses pengadilan atau tuduhan yang sah, dan kebanyakan alasan penangkapannya karena hanya aktivitas mereka mencurigakan.

Bahkan beberapa tahanan politik dilaporkan ditahan tanpa diadili selama lebih dari 16 tahun dengan tuduhan menghasut publik terhadap pemerintah dan setia kepada perusahaan asing.

Sementara itu, seorang analis politik mengatakan, tahun 2013 akan menjadi tahun kritis bagi rezim Arab Saudi karena gelombang baru demonstrasi anti-rezim kian menyebar di seluruh kerajaan.

"Saya pikir 2013 akan terbukti menjadi tahun yang penting bagi negara itu [Arab Saudi], karena akan kita melihat gelombang protes di seluruh negeri," kata Ali Al Ahmad dalam sebuah wawancara dengan Press TV pada hari Sabtu.

Ahmad juga mengatakan bahwa demonstrasi yang menentang kekuasaan keluarga al-Saud Al akan bergerak lebih cepat di tahun mendatang dibanding dua tahun terakhir.

"Kekuasaan Monarki hampir mendekati ajalnya, karena faktor mentalitas keluarga kerajaan yang merasa paling berhak memiliki negara ini, " kata Ahmad.

No comments:

Post a Comment