Menurut
Kantor Berita ABNA, Presiden Republik Islam Iran Mahmoud Ahmadinejad
menjelaskan bahwa Tuhan dan al-Quran seluruh umat Islam itu satu, seraya
mengatakan, "Pembagian antara Sunni dan Syiah serta etnisitas, semuanya
datang dari syaitan."
FNA
(25/1) melaporkan, Ahmadinejad mengemukakannya pada acara penutupan
periode pertama musabaqah penghapalan dan qiraah al-Quran Angkatan
Bersenjata Republik Islam Iran, Kamis petang (24/1) di gedung konferensi
IRIB, Tehran.
Menyinggung
peringatan Maulud Nabi dan kelahiran Imam Ja'far as-Shadiq as,
Ahmadinejad mengatakan, "Demi mencapai puncak kebahagiaan, manusia
memerlukan dua sayap yang pada intinya adalah satu. Keduanya merupakan
manifestasi dari hakikat lainnya. Sayap pertama adalah al-Quran.
Al-Quran adalah kitab semesta. Kitab manusia. Kitab kebahagiaan."
"Semua
manusia mencari kebahagiaan dan diciptakan untuk menggapai kebahagiaan
serta kesempurnaan. Manusia diciptakan untuk mencapai keabadian, manusia
tercipta untuk mencapai puncak tertinggi yaitu Allah Swt dan menjadi
manifestasi-Nya. Akan tetapi kita memerlukan dua sayap untuk
mencapainya," tambah Ahmadinejad.
Dikatakannya
pula bahwa seluruh hakikat terkandung dalam al-Quran, yang merupakan
kitab termulia dan paling bernilai. Al-Quran itu adalah hikmah mutlak,
karena datang dari Allah Swt. Al-Quran adalah ilmu dan makrifat mutlak.
Dalam
menjelaskan kedudukan al-Quran, Ahmadinejad menegaskan, "Allah sendiri
telah menjelaskan bahwa al-Quran diturunkan pada hati Rasulullah Saw,
karena tidak ada hati yang lebih besar, suci dan mulia seperti hati
Rasulullah."
"Untuk
mencapai kebahagiaan apakah al-Quran saja sudah cukup? Setiap manusia
memiliki kadar pemahaman dan nalar yang berbeda. Semakin sempuna, maka
semakin besar pula pemahamannya terhadap al-Quran. Dengan demikian,
manusia juga memerlukan faktor lain, harus ada orang yang mampu
menjelaskan al-Quran sebagaimana mestinya. Wujud pertamanya adalah
Rasulullah Saw. Nabi Muhammad Saw dan al-Quran itu adalah satu hakikat,"
jelas Ahmadinejad.
"Setelah
Rasulullah Saw, harus ada manusia-manusia sempurna yang menafsirkan
al-Quran secara sempurna pula, karena perilaku manusia yang tidak
sempurna akan menciptakan perselisihan."
Lebih
lanjut Ahmadinejad menegaskan, "Dewasa ini kita memerlukan persatuan,
akan tetapi bagaimana persatuan itu dapat terwujud? Apa itu tali Allah?
Jika al-Quran itu adalah tali Allah tersebut, maka sekarang tidak ada
perbedaan di antara umat. Ini bukan berarti al-Quran tidak sempurna,
melainkan kita (manusia) yang memerlukan kehadiran nyata al-Quran."
No comments:
Post a Comment