Menurut
Kantor Berita ABNA, Ayatullah al Uzhma Sistani ulama besar sekaligus
marja taklid Syiah yang bermukim di Irak dalam salah satu pesannya
menyebutkan, bahwa tidak ada perbedaan yang mendasar antara Sunni dan
Syiah. Ulama besar Irak tersebut bahkan menyebutkan muslim Sunni adalah
nafas dan jiwanya bukan sekedar saudara se Islam.
Adanya
perbedaan pendapat dikalangan Sunni dan Syiah mengenai tarikh kelahiran
Nabi Muhammad Saw menjadi dasar digagasnya "Pekan Persatuan Islam" oleh
Imam Khomeini. Pekan persatuan tersebut diperingati setiap tahunnya
dari tanggal 12 sampai 17 Rabiul Awal. Ulama marja taklid Syiah
khususnya Pemimpin Besar Republik Islam Iran Ayatullah Sayyid Ali
Khamanei dan Ayatullah Sistani sangat menekankan peringatan "Pekan
Persatuan Islam" harus diisi dengan berbagai kegiatan ilmiah untuk
mencari titik kesamaan Sunni dan Syiah. Keduanya menyerukan kepada para
pemikir, cendekiawan dan ulama-ulama Islam bahkan kepada seluruh kaum
muslimin untuk lebih menggalakkan upaya persatuan umat dan menghindari
segala bentuk tindakan yang dapat merusak upaya terwujudnya persatuan
umat Islam tersebut.
Ayatullah al Uzhma Sistani dalam berbagai pernyataan bahkan termasuk fatwa-fatwanya menyerukan ummat
islam untuk mengedepankan persatuan ummat dan menjauhi segala bentuk
perselisihan antar mazhab. Beliau diantara ulama besar yang sampai saat
ini tetap gigih mengupayakan terwujudnya ukhuwah Islamiyah tersebut
khususnya antar warga muslim Irak yang selama bertahun-tahun terlibat
dalam pertikaian sektarian.
Diantara
upayanya adalah menyelenggarakan berbagai pertemuan ilmiah, seminar dan
diskusi antar mazhab. Beliau berkata, "Penyelenggaraan
pertemuan-pertemuan ilmiah tidak bisa dinafikan manfaatnya yang sangat
besar. Lewat pertemuan-pertemuan tersebut bisa kita tegaskan bahwa
antara Sunni dan Syiah tidak ada perbedaan yang mendasar yang membuat
pengikut antar kedua mazhab besar ini saling berselisih dan berpecah
belah. Perbedaan antara Sunni dan Syiah hanya terjadi pada tataran fikih
praktis dan itu hal yang sangat lumrah."
"Umat
Syiah harus berdampingan dengan umat Sunni untuk sama-sama
memperjuangkan hak-hak sosial dan politiknya. Saya berkali-kali
menegaskan bahwa saya tidak mengatakan bahwa Sunni itu saudara seiman
saya melainkan mereka adalah nafas dan jiwa saya. Saya lebih banyak ikut
mendengarkan khutbah ulama Sunni dibanding khutbah Jum'at ulama Syiah."
Tegasnya.
No comments:
Post a Comment